Makalah Interaksi Desa Kota
Latar Belakang
Desa dan kota merupakan dua wilayah yang berbeda namun hubungan keduanya tidak bisa dipisahkan. Hubungan kedua wialayah inilah yang disebut interaksi wilayah, yakni terjadinya interkasi antara wilayah desa dengan wilayah kota. Adapun pengertian interaksi wilayah adalah hubungan timbal balik yang terjadi antar dua wilaya atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan adanya interaksi atau hubungan timbal balik yang terjadi tentu akan menimbulkan dampak bagi kedua wilayah baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Adanya interaksi desa dan kota diharapkan mampu meminimalisir kesenjangan antar kedua wilayah di mana desa merupakan wilaya pemukiman yang memiliki system pemerintahan yang disesuaikan dengan kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di masyarakat, biasanya tradisional, mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya sebagai petani, dan fasilitas yang kurang memadai dibandingkan dengan yang ada di kota. Sedangkan kota selain tempat bermukim, juga merupakan sebagai pusat pemerintahan, kegiatan ekonomi, Pendidikan dan sebagainya yang didukung oleh fasilitas yang memadai.
Kesenjangan ini umumnya terjadi akibat ketidakmerataan pembangunan baik itu infastruktur ataupun sumber daya manusia. Usaha pemerataan pembangunan di desa maupun di kota perlu dan harus dilakukan sehingga kedua wilayah bisa berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini akan dibahas usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota, dan dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota.
Rumusan masalah
Bagaimana usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota?
Apa dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota?
Pembahasan
Usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Namun tantangan yang dihadapi juga melimpah salah satunya adalah kurangnya akses antar wilayah yang menyebabkan ketidakmerataan pembangunan di berbagai wilayah, terutama di wilayah pedesaan. Hal ini mengakibatkan wilyah pedesaan sulit dijangkau ditambah lagi dengan kurangnya fasilitas di desa yang memadai, Misalnya saja perbedaan akses jalan di desa dan kota sangat mencolok padahal desa merupakan hinterland atau pemasok kebutuhan bagi kota.
Kurangnya pembangunan di pedesaan bisa menimbulkan dampak lain misalnya terjadinya urbanisasi yang tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia dan lapangan pekerjaan di kota. Akibatnya kepadatan penduduk di kota meningkat serta angka pengangguran dan kriminalitas meningkat.
Untuk mengataasi permasalahan tersebut, pemerintah mengupayakan pemerataan pembangunan di desa dan kota dengan cara:
Pembangunan infrastruktur
Faktor penting dalam upaya pemerataan pembangunan adalah dengan pembangunan infrastruktur. Dengan adanya infrastruktur yang baik, maka interaksi antar daerah atau wilayah satu dengan yang lain akan lebih mudah. Pemerintah saat ini telah menaikkan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur. Dengan hal ini diharapkan akses antar daerah akan menjadi semakin mudah, sehiingga dapat memicu kegiatan ekonomi yang semakin aktif dan tumbuh.
Menyeimbangkan pembangunan
Pembangunan fasilitas tidak hanya difokuskan di daerah perkotaan, namun juga di pedesaan sesuai kebutuhan. Dengan adanya fasilitas yang memadai seperti rumah sakit, sekolah yang bagus, serta pelayanan masyarakat yang terjangkau diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dapat menekan angka urbanisasi atau mobilitas penduduk. Karena selain faktor pekerjaan, salah satu faktor pendorong urbanisasi atau mobilitas penduduk diakibatkan oleh kurangnya fasilitas yang memdai di daerah pedesaan.
Memberikan kemudahan bagi rakyat untuk mendapatkan modal usaha
Banyak orang, termasuk masyarakat pedesaan yang ingin memiliki taraf hidup yang baik dan memajukan daerahnya dengan membuat usaha sendiri. Sayangnya hal ini sering terbentur dengan kurangnya modal yang diperlukan. Pemerintah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan modal untuk usaha, misalnya dengan pemberian kredit usaha rakyat yang mudah didapatkan bahkan oleh rakyat yang kurang mampu.
Memperhatikan dan mengembangkan wilayah perbatasan
Wilayah perbatasan merupakan wilayah Indonesia yang berdekatan atau berbatasan dengan negara lain. Wilayah ini sangat penting, namun terkadang kurang mendapatkan perhatian. Hal ini perlu diatasi dengan memberikan perhatian lebih bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di perbatasan. Hubungan dengan negara tetangga juga harus dijaga agar tetap harmonis demi ketenangan masyarakat yang ada di perbatasan.
Mempercepat proses pembanguna
Salah satu kendala yang sering dijumpai di masa pembangunan adalah lambatnya pembangunan yang dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian baik di sisi dana maupun dari sisi kenyamanan masyarakat. Pembangunan, terutama di daerah yang tertinggal perlu dipercepat dengan cara menambah sumber daya manusia berkualitas dan membuat proses yang lebih efektif. Semakin cepat pembangunan dilakukan, maka pemerataan antara desa dan kota juga akan menjadi semakin cepat.
Mempermudah perizinan dan birokrasi untuk menarik investor
Dengan mempermudah perizinan dan birokrasi, diharapkan dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Adanya investor yang menanamkan modalnya di Indonesia dapat membantu mempercepat pembangunan, menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya. Apabila regulasi untuk perizinan terlalu rumit dan panjang akan membuat investor enggan untuk menanamkan modalnya. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempermudah dan memangkas birokrasi yang ada.
Mengirimkan tenaga ahli ke daerah pedesaan
Selain fasilitas yang kurang memadai, terkadang di daerah pedesaan juga kekurangan adanya tenaga ahli. Pemerintah berusaha untuk mengirimkan tenaga ahli yang diperlukan seperti tenaga pendidikan atau guru, tenaga kesehatan atau dokter, dan lain sebagainya. Bagi tenaga ahli yang dikirimkan ke daerah terpencil juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan yang memadai sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk mengabdi di daerah pedesaan yang terpencil.
Mengembangkan sektor pariwisata terutama di daerah pedesaan
Dengan kekayaan alamnya yang indah dan beragam, banyak daerah di Indonesia memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Jika suatu daerah menjadi kawasan wisata yang layak, tentu akan mendatangkan berbagai pengunjung, adanya pembangunan infrastruktur yang layak, serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk setempat. Hal ini akan membuat penduduk pedesaan di kawasan wisata mengalami peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, serta menurunkan tingkat pengangguran. Dengan hal ini, diharapkan pembangunan akan menjadi lebih merata dan dapat menurunkan tingkat urbanisasi.
Memenuhi pemerataan kebutuhan pokok rakyat
Kebutuhan pokok rakyat mencakup sandang, pangan, dan papan. Bahkan disebutkan juga bahwa pelayanan kesehatan dan pendidikan sudah seharusnya menjadi kebutuhan pokok bagi setiap warga negara. Di daerah perkotaan tentunya hal ini tidak terlalu sulit untuk dipenuhi. Sayangnya di beberapa daerah terpencil masih banyak rakyat yang kurang gizi, memiliki fasilitas yang kurang memadai misalnya sulitnya akses terhadap air bersih. Hal ini perlu diperhatikan misalnya dengan menyalurkan sumber makanan bergizi ke daerah yang memiliki tingkat gizi buruk tinggi.
Dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota
Dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa
Terjadiya alih fungsi lahan
Urbanisasi
Berkurangnya lahan pertanian.
Di sisi lain, dampak perkembangan suatu kota tidak hanya berdampak negatif saja untuk masyarakat desa dan desanya namun juga berdampak positif.
Dampak positif
Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa
Perluasan jalur dari desa ke kota untuk kebutuhan transportasi
Kemungkinan peningkatan produksi desa karena teknologi baru
Kemungkinan munculnya profesi dan spesialisasi baru di desa karena bimbingan masyarakat kota
Meningkatnya kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas di desa
Timbulnya kesadaran masyarakat akan permasalahan kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, dan lain-lain
Munculnya organisasi sosial di desa