GEOLOGI
(batuan)
Oleh
:
YULIHAN HARIANI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
HAZANWADI SELONG
2015
Bumi tersusun dari tiga lapisan, yaitu kulit bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Manusia hidup di permukaan bumi menempati lapisan terluar (kulitbumi) yang sering juga disebut kerak bumi atau litosfer.
litosfer adalah lapisan bumi paling luar dan terdiri atas batuan.
Dalam pengertian lebih luas, litosfer dapat berarti seluruh lapisan bumi dari lapisan kerak bumi (crust) sampai ke bagian inti bumi yang cair (moltencore), tetapi tidak termasuk hidrosfer dan atmosfer.
Kerak bumi terdiri atas kerak daratan dan kerak lautan dan tersusun dari bermacam-macam batuan dengan ketebalan yang berbeda-beda
Secara garis besar batuan di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan proses pembentukannya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
a. Batuan Beku
- Batuan beku dalam, yaitu merupakan hasil pembekuan magma di bagian dalam perutbumi, bahkan di dalam dapur magma. Karena proses pendinginan yang terjadi berlangsun gsangat lambat, maka dihasilkan hablur mineral yang sempurna (teratur). Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dangabro.
- Batuan beku luar, yaitu terbentuk karena adany aproses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat akibat penurunan suhu yang mendadak. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
- Batuan beku korok, yaitu terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfirgranit, porfirdiorit, dan ordinit.
Di alam, kita dapat membedakan empat macam batuan beku berdasarkan teksturnya, yaitu sebagai berikut.
- Batuan granitoid, yaitu semua batuan yang butir-butir mineralnya cukup besar untuk dapat dikenal dengan matabiasa (megaskopis).
- Batuan felsitoid, (aphanit) yaitu batuan yang tersusun terutama atau seluruhnya atas butir-butir mineral kecil yang hanya dapat dikenal jika dilihat dengan bantuan lensa kuat (mikroskopis).
- Batuan gelas, yaitu batuan yang tersusun seluruhnya atau sebagian besar atas vahan gelas yang berkilap kaca.
- Batuan pecahan (fragment), yaitu batuan yang tersusun terutama atas bahan yang dikeluarkan vulkan.
b. BatuanSedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di
antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.
- Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.
- Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
- Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
Berdasarkan zat pengangkutnya, batuan sedimen dikelompokan menjadi empat, yaitu :
- Batuan Sedimen glasial. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil sedimentasi oleh massa es yang bergerak
- Batuan sedimen aeolin. Batuan sedimen aeolin yaitu batuan sedimen dari proses pengangkutan dan pengendapan angin
- Batuan sedimen aluvial. Batuan sedimen aluvial yaitu batuan sedimen dari hasil pengendapan material yang daya angkutnya air yang mengalir.
- Batuan sedimen marin. Batuan sedimen marin adalah batuan sedimen darihasil pengendapan material yang zat pengangkutnya air laut yang bergerak atau bergelombang.
c. BatuanMalihan (Metamorfosis)
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitus ebagai berikut.
- Batuan malihan kontak, yaitu terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu kapur.
- Batuan malihan dinamo, yaitu terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batu bara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanahgambut).
- Batuan malihan thermal-pneumatolik, yaitu terbentuk karena adanya zat-zatter tentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz